PT Equityworld | Resesi, Resesi, Resesi! Harga Emas Terbang Lagi

PT Equityworld | Resesi, Resesi, Resesi! Harga Emas Terbang Lagi

PT Equityworld | Harga emas dunia kembali menguat di pasar spot memasuki perdagangan sesi Amerika Serikat (AS) Senin (23/9/19). Kecemasan akan pelambatan ekonomi global hingga potensi resesi yang dihadapi negara-negara maju membuat pelaku pasar mengalihkan investasinya ke aset aman (safe haven) seperti emas.

Pada pukul 20:04 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.520,34/troy ons atau menguat 0,24% di pasar spot melansir data Refinitiv.

Kembali munculnya kecemasan akan pertumbuhan ekonomi global kembali muncul setelah Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini menjadi 2,9% di tahun ini, dibandingkan proyeksi sebelumnya 3,2%.

Perang dagang AS-China menjadi pemicu utama pelambatan ekonomi global, bahkan AS diramal akan mengalami resesi dalam 12 bulan ke depan.
“Ada resesi yang akan datang dalam 12 bulan ke depan,” kata analis pasar kenamaan AS David Rosenberg sebagaimana dilansir CNBC International.

Menurutnya upaya bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga akhir pekan lalu, tidak akan berpengaruh signifikan. Ditegaskannya, kedatangan resesi hanya masalah waktu.
PT Equityworld

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 16,4 dolar AS | PT Equityworld

Tanda-tanda AS akan mengalami resesi sebenarnya bukan “barang baru”, beberapa pekan lalu, inversi yield Treasury AS yang terjadi berkali-kali menjadi sinyal awal potensi terjadinya resesi.

Inversi merupakan keadaan di mana yield atau imbal hasil obligasi tenor pendek lebih tinggi daripada tenor panjang. Dalam situasi normal, yield obligasi tenor pendek seharusnya lebih rendah.

Inversi menunjukkan bahwa risiko dalam jangka pendek lebih tinggi ketimbang jangka panjang. Oleh karena itu, inversi kerap dikaitkan dengan pertanda resesi.

Hal itulah yang menjadi salah satu faktor harga emas melesat tinggi di tahun ini, hingga mencapai US$ 1,557/troy ons pada 4 September lalu.

Leave a comment