PT Equityworld | Ciloko! Harga Emas Antam Makin Jauh dari Rp 1 Juta

PT Equityworld | Ciloko! Harga Emas Antam Makin Jauh dari Rp 1 Juta

PT Equityworld | Harga emas Antam terus mengalami penurunan. Emas batangan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk ini pun turun pada perdagangan Rabu (3/2/2021) kemarin. Penurunan harga emas dunia turut menyeret harga logam mulia.

Mengutip CNBC Indonesia, Kamis (4/2/2021), dari data situs resmi milik PT Antam, logammulia,com, emas satuan 1 gram turun Rp 7.000/gram atau 0,73% ke Rp 947.000/batang. Emas satuan 1 gram ini makin jauh dari Rp 1 juta yang terakhir kali disentuh pada 9 November 2020 lalu.

Sementara harga emas Antam satuan 100 gram yang biasa menjadi satuan dijual Rp 88.912.000/batang atau Rp 889.120/gram, turun 0,78%.

Sementara harga emas Antam satuan 100 gram yang biasa menjadi satuan dijual Rp 88.912.000/batang atau Rp 889.120/gram, turun 0,78%.

Harga emas dunia merosot 1,23% ke 1.837,35/troy ounce pada perdagangan kemarin akibat indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang kembali menguat. Emas dibanderol dengan dolar AS, saat The Greenback menguat maka harga emas akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Maka dari itu permintaan berisiko menurun.

Selain itu, kondisi pasar saat ini tengah diwarnai dengan adanya aksi spekulasi baik di saham-saham teknologi AS maupun aset lain seperti cryptocurrency. Sebagai aset yang tak memberi imbal hasil tentu saja emas menjadi kurang dilirik karena ada aset lain yang lebih menarik dan memberikan cuan tebal.

Wall Street Melonjak Tersengat Data Klaim Pengangguran AS | PT Equityworld

Meski begitu masih ada stimulus fiskal yang bisa jadi salah satu bahan bakar utama emas untuk menguat, selain juga stimulus moneter. Hal ini juga bisa menaikkan harga emas Antam di dalam negeri.

Namun, kini nilai stimulus US$ 1,9 miliar tersebut mulai diragukan oleh pasar, yang membuat harga emas dunia termasuk harga emas Antam kehabisan tenaga. Sebab, perekonomian AS di tahun ini diprediksi akan menunjukkan pemulihan setelah vaksinasi massal dimulai.

Banyak pihak pun menganggap nilai stimulus tersebut terlalu besar, dikhawatirkan akan memicu kenaikan inflasi, tentunya akan berdampak buruk bagi perekonomian. Daya beli masyarakat justru akan menurun.

Leave a comment