Equityworld Futures | Ada Kabar Positif Omicron, tapi Bursa Asia Kok Loyo?

Equityworld Futures | Mayoritas bursa Asia dibuka cenderung melemah pada perdagangan Rabu (29/12/2021), karena investor terus menilai dampak dari virus corona (Covid-19) varian Omicron, meskipun perkembangan terbaru dari varian tersebut cenderung positif.

Indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,25%, Hang Seng Hong Kong turun 0,11%, Shanghai Composite China turun tipis 0,01%, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,69%.

Wall Street Bervariasi, Indeks Dow Jones Menguat Selama 5 Hari | Equityworld Futures

Sedangkan untuk indeks Straits Times Singapura pada pagi hari ini dibuka menguat 0,19%.

Cenderung koreksinya sebagian besar bursa Asia pada hari ini terjadi di tengah datangnya lagi kabar positif seputaran varian Omicron.

Kabar baik datang lagi dari Afrika Selatan, di mana hasil studi menunjukkan orang-orang yang terinfeksi Omicron, terutama yang sudah divaksin akan memiliki imun yang lebih kuat dalam menghadapi varian Delta.

Reuters melaporkan bahwa riset tersebut baru dilakukan terhadap sekelompok kecil, hanya 33 orang yang sudah divaksin dan belum. Hasilnya, netralisasi virus Omicron meningkat 14 kali lipat selama 14 hari setelah terinfeksi, dan netralisasi varian naik 4,4 kali lipat.

“Peningkatan netralisasi varian Delta pada individu yang terinfeksi Omicron dapat menurunkan kemampuan Delta untuk menginfeksi kembali individu tersebut,” kata para ilmuwan, sebagaimana diwartakan Reuters, Selasa (27/12/2021).

Hasil riset tersebut juga dikatakan konsisten dengan temuan sebelumnya yakni Omicron menggantikan varian Delta karena individu yang terinfeksi memperoleh kekebalan yang menetralisir Delta.

Penelitian tersebut memberikan harapan Omicron akan menjadi akhir dari pandemi Covid-19, apalagi jika ada riset yang lebih luas juga menunjukkan hal yang sama.

Kabar baik lainnya datang dari Amerika Serikat (AS), di mana Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan untuk mengurangi masa isolasi bagi warganya yang positif Covid-19 dari 10 hari menjadi 5 hari, jika individu tersebut tidak bergejala.

Pengurangan masa isolasi tersebut tentunya membuat aktivitas warga mengalami peningkatan, dan bisa berdampak positif ke perekonomian.

Meskipun sentimen positif terus berdatangan, tetapi pada perdagangan Selasa kemarin, bursa saham AS, Wall Street ditutup beragam dan hal ini cenderung diikuti oleh bursa Asia pada hari ini.

Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,26% ke level 36.398,21. Namun untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite berbalik melemah pada perdagangan kemarin. S&P 500 berakhir turun 0,1% ke level 4.786,39 dan Nasdaq melemah 0,56% ke posisi 15.781,72.

Meskipun indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi, tetapi Wall Street cenderung masih dalam periode Santa Claus Rally yang berpeluang membawanya terus menanjak.

Santa Rally merupakan momen spesifik, di aman ada kecenderungan Wall Street akan mengalami kenaikan di 5 hari terakhir perdagangan setiap tahunnya, dan berlanjut di 2 hari pertama tahun yang baru.

Artinya, Santa Rally di Amerika Serikat akan dimulai Senin awal pekan ini dan berakhir pada 4 Januari 2022. Dalam 45 tahun terakhir, Santa Rally menghasilkan return positif sebanyak 34 kali, dengan rata-rata sebesar sebesar 1,4%.

Leave a comment