Equity World | Investor Bingung Nunggu Sinyal, Bursa Asia Ditutup Mixed

Equity World | Investor Bingung Nunggu Sinyal, Bursa Asia Ditutup Mixed

Equity World | Bursa saham Asia di tutup bervariasi, mencerminkan sikap investor dan trader yang mengambil sikap wait and see di Asia. Mereka menunggu sinyal dan indikator yang jelas dan terang atas perkembangan ekonomi global dan domestik.

Equity World | Wall Street Berakhir Mixed Setelah Turun Beberapa Hari

Indeks Nikkei 225 Jepang yang hari ini, Selasa (27/9/2022) dibuka menguat 0,58% melanjutkan sentiment positifnya hingga ditutup menguat 0,53% pada 26571,869. Serupa Jepang, Hang Seng Hong Kong yang dibuka pada jalur hijau juga ditutup menguat tipis sekali, hanya 0,03% menuju 17860.311.

Hal yang sama juga terjadi pada Shanghai Composite China yang di naik lumayan tinggi, sebesar 1,40% ke level 3093,860.

Adapun bursa yang ditutup melemah antara lain indeks Straits Times Singapura, ditutup turun 0.52% ke level 3165,500 atau melanjutkan tren pelemahan sejak pagi tadi yang dibuka melemah 0,27%.

Balik ke dalam negeri, IHSG terpantau mengalami koreksi 0,21% di 7.112,44. Sempat jatuh ke level 7.000-an di sesi pertama, IHSG sukses memangkas koreksi di sesi kedua dan berhasil bertahan di atas level 7.100.

Salah satu sentiment negatif yang menggelayuti pasar adalah prediksi Bank Dunia yang menyatakan bila laju ekonomi di Asia Timur dan Pasifik akan melambat tajam akibat perlambatan ekonomi China.

Bank Dunia hari ini memprediksi laju ekonomi Asia Timur dan Pasifik, termasuk China tahun ini, akan melambat ke 3,2%, jauh lebih rendah prediksi bulan April lalu di 5% dan capaian tahun lalu 7,2%.

Trader saham hari ini cukup berhari hati mengambil langkah jual maupun beli dalam porsi besar karena perhatian terhadap risiko inflasi global. Investor saham khawatir tren kenaikan suku bunga oleh bank-bank sentral akan berlanjut sehingga bisa menimbulkan resesi.

Investor secara khusus memantau pergerakan di pasar saham Amerika Serikat, untuk setidaknya mencari sinyal mengenai kebijakan agresif yang kini ditempuh oleh the Fed, bank sentral AS.

Leave a comment