Equity World | IHSG Hijau Saat Bursa Saham Asia Merah, Ini Rahasianya!

Equity World | IHSG Hijau Saat Bursa Saham Asia Merah, Ini Rahasianya!

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pertama di pekan ini dengan koreksi tipis sebesar 0,02% ke level 6.056,41. Namun, tak perlu waktu lama bagi IHSG untuk membalikkan keadaan. Pada pukul 09:30 WIB, IHSG ditransaksikan menguat 0,58% ke level 6.092,38.

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang sedang ditransaksikan di zona merah: indeks Shanghai turun 0,17%, indeks Hang Seng turun 0,37%, indeks Straits Times turun 0,31%, dan indeks Kospi turun 0,08 poin.

Perang dagang masih menjadi faktor yang membebani kinerja bursa saham Benua Kuning. Seperti yang diketahui, beberapa waktu yang lalu Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional di sektor teknologi melalui sebuah perintah eksekutif.
Dengan aturan itu, Menteri Perdagangan Wilbur Ross menjadi memiliki wewenang untuk memblokir transaksi dalam bidang teknologi informasi atau komunikasi yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional AS.

Bersamaan kebijakan ini, Huawei Technologies dan 70 entitas terafiliasi dimasukkan ke dalam daftar perusahaan yang dilarang membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.

China pun kemudian berang dengan langkah AS tersebut. Kementerian Perdagangan China kemarin memperingatkan bahwa sanksi terhadap perusahaan-perusahaan seperti Huawei dapat meningkatkan tensi perang dagang.

Perkembangan terbaru, Presiden AS Donald Trump memproyeksikan bahwa dalam waktu dekat, AS dan China akan mampu meneken kesepakatan.

“Ini sedang terjadi dan terjadi dengan cepat. Saya rasa (proses negosiasi) dengan China akan berlangsung cepat karena saya tidak bisa membayangkan mereka (China) dapat merasa senang dengan ribuan perusahaan keluar dari negaranya,” tegas Trump dalam pidato di Gedung Putih, mengutip Reuters.

Harga emas merangkak naik di tengah ketidakpastian global, analis: Awas koreksi | Equity World
Equity World
Namun, hal tersebut belum bisa meredakan kekhawatiran pelaku pasar. Pasalnya, hingga saat ini belum ada rencana konkret dari kedua negara untuk kembali menggelar negosiasi dagang. Selain itu, AS masih mengincar produk-produk impor asal China senilai US$ 300 miliar untuk dikenakan bea masuk.

Beberapa hari yang lalu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa AS tengah mempelajari dampak pengenaan bea masuk tersebut terhadap konsumen di sana, dilansir dari Reuters.

Dari pihak China, Beijing diketahui sudah mempertimbangkan kebijakan balasan yang akan diluncurkan terhadap AS. Menurut sebuah laporan dari South China Morning Post, China sedang mempertimbangkan untuk menghentikan pembelian gas alam dari AS. Pada tahun 2017, China diketahui membeli minyak mentah dan gas alam cair senilai US$ 6,3 miliar dari AS.

Leave a comment